Cerdas Komprehensif Melalui PAUD
May 7, 2013
YOGYAKARTA. Manusia Indonesia yang ingin dibentuk melalui
pendidikan nasional adalah yang cerdas komprehensif. Artinya cerdas dari
segala segi. Intelektual, emosional, dan spiritual. Pendidikan anak
usia dini (PAUD) memiliki posisi strategis untuk mencapai hal tersebut.
Pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Kebijakan dan
Program Ditjen PAUDNI di Yogyakarta, Senin (6/5), Direktur Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Prof. Dr.
Lydia Freyani Hawadi, Psikolog mengingatkan kembali mengenai visi
Kementerian Pendiidkan dan Kebudayaan 2010-2014, yaitu “terselenggaranya
layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia
cerdas komprehensif”.
”Cerdas komprehensif itu artinya cerdas secara menyeluruh. Kita mengenal intelligence quotient (IQ), lalu ada emotional quotient (EQ), dan ada juga spiritual quotient
(SQ). Jadi tak cukup berintelektual saja, tapi juga terdapat moral dan
karakter. Inilah yang harus ada pada seseorang yang cerdas
komprehensif,” kata psikolog keberbakatan itu.
Tidak hanya itu, Dirjen juga menyampaikan bahwa Kemdikbud juga telah
membentuk visi hingga tahun 2025, yakni tak cukup cerdas komprehensif,
tapi juga kompetitif dan bermartabat atau yang disebut insan kamil dan
insan paripurna.
Dorong akses PAUD
Menurut Dirjen, PAUD merupakan salah satu jalan untuk mencapai hal
itu. Ini tak lain karena PAUD memberikan pendidikan untuk anak di usia
emasnya. Pada usia ini, sebagian besar pertumbuhan intelektualitas dan
karakter seseorang sedang terbentuk.
Oleh karena itulah, PAUD menjadi prioritas program pendidikan nasional 2010-2014. “Dengan prioritas itu, PAUD adalah primadona dan ikon Ditjen PAUDNI,” kata Guru Besar Universitas Indonesia itu.
Terkait perkembangan PAUD saat ini, Ditjen PAUDNI masih mengejar
target angka partisipasi kasar (APK) PAUD nasional sebesar 75 persen
pada tahun 2015. Saat ini secara nasional, APK PAUD untuk usia 0-6 tahun
masih berada di angka 34,54 persen. Sedangkan untuk usia 3-6 tahun
60,33 persen.
Untuk itu Ditjen PAUDNI kini fokus mendorong perluasan akses PAUD.
Demi efesiensi dan efektivitas, tak ada lagi bantuan pembangunan fisik
untuk PAUD. Tahun ini bantuan itu disebar lebih luas untuk bantuan
pelaksanaan dan operasional PAUD.
“Untuk melaksanakan PAUD bisa memakai tempat yang sudah ada ada. Kami
mendorong agar PAUD dapat terlaksana di tempat publik seperti masjid,
gereja, balai desa, posyandu,” kata Dirjen yang akrab dikenal dengan
nama Reni Akbar-Hawadi ini. (Dina Julita/HK)
sumber : http://www.paudni.kemdikbud.go.id/cerdas-komprehensif-melalui-paud/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar