Pendidikan inklusif adalah termasuk hal yang baru di Indonesia
umumnya. Ada beberapa pengertian mengenai pendidikan inklusif,
diantaranya adalah pendidikan inklusif merupakan sebuah pendekatan yang
berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan
hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk
berpartisipasi penuh dalam pendidikan. Hambatan yang ada bisa terkait
dengan masalah etnik, gender, status sosial, kemiskinan dan lain-lain.
Dengan kata lain pendidikan inklusi adalah pelayanan pendidikan anak
berkebutuhan khusus yang dididik bersama-sama anak lainnya (normal)
untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya.
Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan.
Salah satu kelompok yang paling tereksklusi dalam memperoleh pendidikan adalah siswa penyandang cacat. Tapi ini bukanlah kelompok yang homogen. Sekolah dan layanan pendidikan lainnya harus fleksibel dan akomodatif untuk memenuhi keberagaman kebutuhan siswa. Mereka juga diharapkan dapat mencari anak-anak yang belum mendapatkan pendidikan.
sumber : http://pokja-inklusifkalsel.org/berita/detail/36
Menurut Batasan Para Ahli, Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan intelegensi tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus/luar biasa, karena memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional (Suran dan Rizzo, 1979).
Frieda Mangunsong dalam buku "Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus", 2009:4 Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal; ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan sensorik, fisik dan neuromaskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas; sejauh ia memerlukan modifikasi dari tugas-tugas sekolah, metode belajar atau pelayanan terkait lainnya, yang ditujukan untuk pengembangan potensi atau kapasitasnya secara maksimal.
Menurut Wikipedia, Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita,tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
sumber : http://pokja-inklusifkalsel.org/berita/detail/51
Anak Berkebutuhan Khusus ( ABK )
Sekarang ini kita mulai sering mendengar istilah "Anak Berkebutuhan Khusus". Sebenarnya apakah yang disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus itu ? Berikut ini beberapa informasi singkat tentang apa yang dimaksud dengan Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak luar Biasa.Menurut Batasan Para Ahli, Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang secara signifikan berbeda dalam beberapa dimensi yang penting dari fungsi kemanusiaannya. Mereka yang secara fisik, psikologis, kognitif, atau sosial terhambat dalam mencapai tujuan-tujuan/kebutuhan dan potensinya secara maksimal, meliputi mereka yang tidak bisa mendengar, tidak bisa melihat, mempunyai gangguan bicara, cacat tubuh, retardasi mental, gangguan emosional. Juga anak-anak yang berbakat dengan intelegensi tinggi, dapat dikategorikan sebagai anak khusus/luar biasa, karena memerlukan penanganan yang terlatih dari tenaga profesional (Suran dan Rizzo, 1979).
Frieda Mangunsong dalam buku "Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus", 2009:4 Anak Berkebutuhan Khusus atau Anak Luar Biasa adalah anak yang menyimpang dari rata-rata anak normal dalam hal; ciri-ciri mental, kemampuan-kemampuan sensorik, fisik dan neuromaskular, perilaku sosial dan emosional, kemampuan berkomunikasi, maupun kombinasi dua atau lebih dari hal-hal diatas; sejauh ia memerlukan modifikasi dari tugas-tugas sekolah, metode belajar atau pelayanan terkait lainnya, yang ditujukan untuk pengembangan potensi atau kapasitasnya secara maksimal.
Menurut Wikipedia, Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita,tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan.
sumber : http://pokja-inklusifkalsel.org/berita/detail/51
Analisa Rambut untuk Menentukan Suplemen Tepat Bagi Anak Autis
Beberapa anak autis biasanya memiliki gangguan pada
pencernaan terutama bagian ususnya, sehingga ada beberapa makanan
tertentu yang sebaiknya dihindari bagi anak autis. Dengan menggunakan
analisa rambut maka dapat diketahui suplemen yang tepat untuk
dikonsumsi.
Sekitar 88 persen anak autis memiliki kondisi usus yang rusak atau dikenal dengan istilah autistic colistic. Hal ini menunjukkan bahwa autis bukan hanya gangguan yang terjadi di kepala tapi juga gangguan di bagian pencernaan. Hasil dari ini tentu saja dapat mengganggu sistem pencernaan anak tersebut secara menyeluruh.
"Pengobatan tidak bisa berjalan dengan baik kalau kondisi pencernaan anak tersebut masih rusak. Jadi sebaiknya obati dulu pencernaannya baru dilakukan perawatan untuk mengatasi gangguan lain," ujar Dr Igor Tabrizian MD, dalam acara Tanya Jawab Seputar Autisme di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta, Sabtu (3/4/2010).
Dr Igor mengungkapkan tes analisa rambut dilakukan untuk mengetahui seberapa baik perjalanan suatu bahan kimia dari otak ke perut seseorang. Dalam analisis ini akan diketahui berapa nutrisi dan kadar racun yang terkandung dalam mineral rambut.
Jika kadar logam berat yang terukur dalam analisis rambut jumlahnya tinggi, maka pencernaan dari anak autis ini sudah semakin membaik karena banyak zat toksik yang berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh. Tapi jika kadarnya turun, hal ini menunjukkan kadar autismenya semakin parah dan mengartikan masih banyaknya zat toksik di dalam tubuh yang tidak mampu dikeluarkan.
"Proses industri yang semakin merajalela akan menyebabkan penyerapan racun di tubuh, hal ini dicurigai sebagai penyebab naiknya jumlah autis di seluruh dunia. Setiap toksik yang masuk ke tubuh akan memberikan respons berbeda pada setiap orang. Ada tipe genetik yang mampu memberikan pertahanan lebih, tapi ada juga yang tidak," ujar pakar autisme, nutrisi dan suplemen dari Australia ini.
Hasil dari analisis rambut ini akan menentukan perawatan apa yang dibutuhkan oleh anak autis dan suplemen apa saja yang harus diberikan pada anak. Karena jika anak autis salah makan, maka akan timbul reaksi yang sangat hiperaktif dan sulit untuk diatur.
"Biasanya anak autis tidak bisa mengonsumsi gluten atau tepung-tepungan dan produk susu. Hal ini akan membuatnya semakin hiperaktif, tidak bisa diam dan membuatnya merasa tidak nyaman," ujar Gayatri Pamoedji, SE, MHc pendiri dari MPATI (Masyarakat Peduli Autis Indonesia).
Pada anak autis rantai asam amino yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri, sehingga akan ditemukan beberapa asam amino yang masih tergabung bersama. Gabungan dari dua asam amino ini akan menimbulkan reaksi seperti halusinasi dan anak menjadi sangat hiperaktif.
"Tapi bukan berarti anak yang sudah melakukan tes analisis rambut tidak memerlukan terapi lain, terapi yang tepat untuk anak autis ada dua hal yaitu dilihat dari kemampuan dan kebutuhan si anak. Karena itu orangtua harus melihat dengan cermat perilaku anaknya dan harus turun tangan langsung," ujar perempuan yang biasa disapa Yiyek ini.
Dengan melakukan analisis rambut ini akan diketahui berapa kadar racun yang ada di dalam tubuhnya sehingga dapat ditentukan perawatan apa yang cocok dan suplemen yang tepat untuk dikonsumsi anak. Dengan asupan nutrisi serta suplemen yang tepat akan membantu mengusir racun keluar dari dalam tubuh. Rata-rata setelah 24 bulan perawatan akan didapatkan hasil yang lebih baik.
Masalah utama dari autisme ada tiga yaitu otak, racun dan fungsi pencernaannya. Karena itu tidak ada pengobatan yang instan bagi anak autis, serta dibutuhkan kesabaran dan waktu yang panjang.
Sekitar 88 persen anak autis memiliki kondisi usus yang rusak atau dikenal dengan istilah autistic colistic. Hal ini menunjukkan bahwa autis bukan hanya gangguan yang terjadi di kepala tapi juga gangguan di bagian pencernaan. Hasil dari ini tentu saja dapat mengganggu sistem pencernaan anak tersebut secara menyeluruh.
"Pengobatan tidak bisa berjalan dengan baik kalau kondisi pencernaan anak tersebut masih rusak. Jadi sebaiknya obati dulu pencernaannya baru dilakukan perawatan untuk mengatasi gangguan lain," ujar Dr Igor Tabrizian MD, dalam acara Tanya Jawab Seputar Autisme di Financial Hall Graha Niaga, Jakarta, Sabtu (3/4/2010).
Dr Igor mengungkapkan tes analisa rambut dilakukan untuk mengetahui seberapa baik perjalanan suatu bahan kimia dari otak ke perut seseorang. Dalam analisis ini akan diketahui berapa nutrisi dan kadar racun yang terkandung dalam mineral rambut.
Jika kadar logam berat yang terukur dalam analisis rambut jumlahnya tinggi, maka pencernaan dari anak autis ini sudah semakin membaik karena banyak zat toksik yang berhasil dikeluarkan dari dalam tubuh. Tapi jika kadarnya turun, hal ini menunjukkan kadar autismenya semakin parah dan mengartikan masih banyaknya zat toksik di dalam tubuh yang tidak mampu dikeluarkan.
"Proses industri yang semakin merajalela akan menyebabkan penyerapan racun di tubuh, hal ini dicurigai sebagai penyebab naiknya jumlah autis di seluruh dunia. Setiap toksik yang masuk ke tubuh akan memberikan respons berbeda pada setiap orang. Ada tipe genetik yang mampu memberikan pertahanan lebih, tapi ada juga yang tidak," ujar pakar autisme, nutrisi dan suplemen dari Australia ini.
Hasil dari analisis rambut ini akan menentukan perawatan apa yang dibutuhkan oleh anak autis dan suplemen apa saja yang harus diberikan pada anak. Karena jika anak autis salah makan, maka akan timbul reaksi yang sangat hiperaktif dan sulit untuk diatur.
"Biasanya anak autis tidak bisa mengonsumsi gluten atau tepung-tepungan dan produk susu. Hal ini akan membuatnya semakin hiperaktif, tidak bisa diam dan membuatnya merasa tidak nyaman," ujar Gayatri Pamoedji, SE, MHc pendiri dari MPATI (Masyarakat Peduli Autis Indonesia).
Pada anak autis rantai asam amino yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat dipisahkan sendiri-sendiri, sehingga akan ditemukan beberapa asam amino yang masih tergabung bersama. Gabungan dari dua asam amino ini akan menimbulkan reaksi seperti halusinasi dan anak menjadi sangat hiperaktif.
"Tapi bukan berarti anak yang sudah melakukan tes analisis rambut tidak memerlukan terapi lain, terapi yang tepat untuk anak autis ada dua hal yaitu dilihat dari kemampuan dan kebutuhan si anak. Karena itu orangtua harus melihat dengan cermat perilaku anaknya dan harus turun tangan langsung," ujar perempuan yang biasa disapa Yiyek ini.
Dengan melakukan analisis rambut ini akan diketahui berapa kadar racun yang ada di dalam tubuhnya sehingga dapat ditentukan perawatan apa yang cocok dan suplemen yang tepat untuk dikonsumsi anak. Dengan asupan nutrisi serta suplemen yang tepat akan membantu mengusir racun keluar dari dalam tubuh. Rata-rata setelah 24 bulan perawatan akan didapatkan hasil yang lebih baik.
Masalah utama dari autisme ada tiga yaitu otak, racun dan fungsi pencernaannya. Karena itu tidak ada pengobatan yang instan bagi anak autis, serta dibutuhkan kesabaran dan waktu yang panjang.
sumber : http://pokja-inklusifkalsel.org/berita/detail/101
Tidak ada komentar:
Posting Komentar